Rabu, 20 Juni 2012

Ayam Kampus Cerita Kuliah

Ayam kampus memang bukan fenomena baru, tapi faktanya tidak semua orang bisa menemui dan bercengkrama secara langsung. Tingkahnya yang liar, tubuhnya yang bersih, gerakannya yang gesit membuat orang susah untuk bertemu dengannya. Dan lagi, tidak semua kampus memiliki ayam kampus. Jikapun ada, maka Ia cenderung untuk tidak bergaul secara terbuka dengan mahasiswa biasa, kecuali yang bisa melindungi dan membahagiakannya. Apalagi untuk bergaul terlalu akrab dengan dosen, ayam kampus pastinya lebih memilih menghindar.
Ayam kampus yang pernah saya temui adalah ayam kampus yang tergolong unik. Ia lain dari pada yang lain. Gerakannya yang liar membuat saya tidak akan pernah melupakannya. Kegesitannya membuat saya selalu merindukannya. Apalagi kulitnya yang halus terasa masih membekas hingga sekarang. Melihatnya melangkah membuat saya ingin mengejarnya dan mendekapnya erat-erat dan tidak mau melepaskannya lagi, karena jika saya lepas Ia bisa pergi dan jatuh kepelukan orang lain. Ingin rasanya menyimpannya dalam museum pribadi.
Cerita dan kisah berawal dari dialog dengan seorang teman sekampus saya dulu.

Berikut kisahnya :
Teman Saya : “Gen, mau ketemu ayam kampus gak?”
Saya : “Hayuh.. dimana, kapan? Cakep gak?” Jawab saya penasaran dan merasa tertantang, apalagi saat itu saya masih berstatus mahasiswa baru yang belum tahu seluk beluk kampus.

Kemudian, tanpa basa-basi sang teman pun mengajak saya menuju sebuah tempat disudut kampus. Tidak lama berjalan, sampaikan kita berdua di Sekretariat Mahasiswa Pecinta Alam dikampus saya.

Saya : “Loh kok kesini, jangan bilang ayam kampusnya ada disini bro?!”
Teman Saya : “Emang disini, tuh liat itu ayamnya! Seksi kan bro? Pegang aja mumpung udah jinak!” Jawab teman saya sambil menujuk pada seokor ayam kate yang sedang dikasih makan oleh seorang mahasiswa pecinta alam ditempat tersebut.

Dan…. BT lah saya dibuatnya.. seperti Anda yang juga mungkin BT membaca tulisan ini. :) – Tapi rasa BT itu dengan cepat berubah menjadi rasa geli dan tertawalah kita berdua ditempat itu.
Adapun si ayam kampus dan si mahasiswa pecinta alam yang sedang memberinya makan pun tampak kebingungan melihat kami berdua yang terpingkal-pingkal tertawa. 

Pasca kejadian dan perkenalan dengan ayam kampus itu, saya pun menjadi akrab dengan si ayam, apalagi si ayam memang sering berkeliaran di kampus saya sehingga saya pun bisa dengan mudah menemuinya, maklum saya sering bermalam juga dikampus, ya secara aktif di pers mahasiswa yang terkadang juga menginap di sekretariat organisasi.
Itulah ayam kampus yang sebenar-benarnya ayam kampus. Bukan khiasan dan penghakiman. Kasihan kan cewek yang disamakan dengan ayam, dan lagian kasihan juga tuh ayam gak tahu dosa disangkut pautkan dengan perilaku mahasiswi bengal.

0 komentar:

 
Jalanilah - hidup - ini -dengan - apa - adanya